bible trip

MESIR - BUKAN SEKEDAR PYRAMID DAN SPHINX

Seperti kebanyakan orang yang mengenal nama Mesir pasti semua orang pasti tahu dan bila ditanya apa yang terkenal dan dilihat pasti semua orang menjawab piramid dan sphinx.

Tetapi apakah semua orang tahu akan tempat-tempat bersejarah yang berhubungan dengan kisah di dalam alkitab ?
saya jamin hanya segelintir orang saja yang menjawab " ya ". Hal ini tidaklah aneh karena tempat-tempat tersebut tidak terlalu dipublikasikan seperti layaknya obyek wisata biasa seperti piramid dan sphinx, tetapi bukan berarti tempat-tempat tersebut tidak menarik untuk dikunjungi malah justru bagi anda yang ingin mengenal dan mengetahuinya akan membuat anda lebih memahami kisah di dalam alkitab.

Sebelum membahas lebih lanjut mengenai tempat-tempat ziarah Kristiani di Mesir, anda kami ajak untuk mengenal lebih
jauh tentang negara tersebut mulai dari Cairo yang merupakan ibukota dari negara Mesir.

CAIRO

Adalah ibukota negara Mesir, kota yang memiliki populasi hingga 16 juta jiwa ini juga merupakan kota terbesar di benua Afrika dan Timur Tengah dan merupakan kota terbesar ke 13 untuk kota terbesar di dunia.

Kota yang terletak di tepi sungai Nil yang merupakan sungai terpanjang di dunia ini memiliki banyak peninggalan sejarah yang sangat terkenal dari jaman Firaun yang usianya lebih dari 3000 tahun salah satunya yaitu Piramid dan Sphinx. Bahkan ada sebuah istilah apabila anda mengunjungi kota Cairo tanpa singgah di kedua tempat tersebut maka kunjungan anda dianggap belum lengkap atau anda dapat dianggap belum pernah ke Mesir.

Kota Cairo terbagi dalam berbagai distrik seperti :

•    Midan Tahir, dimana terdapat hotel-hotel terkenal. Ditempat ini pula terdapat museum terkenal yaitu Egyptian
      Museum. Distrik berada tepat di tengah kota Cairo.
•    Down Town Cairo, yang merupakan pusat bisnis.
•    Midan Ramses, merupakan kawasan pemukiman dan terdapat stasiun kereta terbesar di Cairo.
•    Midan Adaba
•    Islamic Cairo, merupakan pusat sejarah kota Cairo dimana terdapat bangunan Citadel, Bazaar Khan El Khalili,
      mesjid-mesjid bersejarah dan bangunan-bangunan dari abad pertengahan.
•    Cairo tua (Old Cairo), dimana terdapat gereja-gereja Coptic terkenal.
•    Gezira, terletak di sebelah Selatan dari sebuah pulau di sungai Nil dimana terdapat hotel dan Cairo Tower.
•    Zamalek, merupakan kawasan pemukiman yang terletak di sebelah Utara dari pulau di sungai Nil.
•    Giza, sebuah kawasan pemukiman di sebelah Barat Cairo dimana terdapat Piramid dan Sphinx yang
      merupakan salah satu dari tujuh keajaiban dunia.
•    Heliopolis, merupakan kawasan pemukiman baru yang mewah dan juga terdapat bandara internasional Cairo.
•    Nasr City, sebuah kawasan pemukiman yang tidak jauh dari bandara internasional Cairo.  

Dalam artikel ini saya mengajak anda untuk mengunjungi kawasan Old Cairo dimana terdapat banyak peninggalan sejarah seperti :
•    Gereja Coptic
•    Benteng bangsa Romawi yang dikenal dengan Menara Babilon (Tower of Babylon)
•    Gereja Gantung (Hanging Church / Kinees et Al-Muallaqa)
•    Coptic Museum yang dibangun pada tahun 1908
•    Gereja dan biara St. George
•    Gereja St. Sergius (Abu Serga)
•    Sinagoga Ben Ezra

Bila anda mengunjungi kawasan Old Cairo maka anda akan diajak untuk mengunjungi tiga tempat dari tempat-tempat yang dikunjungi yaitu Gereja Gantung, Gereja St. Sergius dan Sinagoga Ben Ezra. Saya akan membahas ketiga tempat tersebut satu persatu.


GEREJA GANTUNG (HANGING CHURCH / KINEES ET AL-MUALLAQA

Memiliki nama lain Al-Muallaqa yang artinya sesuatu yang digantung. Hal ini dikarenakan gereja tersebut dibangun di atas tanah dan ditunjang oleh tiang yang menahannya. Untuk memasuki gereja ini anda harus menaiki tangga sejumlah 29 anak tangga.

Gereja ini merupakan gereja Coptic yang paling terkenal di kota Cairo dan gereja ini dipersembahkan kepada Perawan Maria maka gereja ini dikenal juga sebagai gereja Maria.

Dibangun pada abad ke 7 masehi dan di abad ke 11 bangungan ini kediaman resmi dari pemimpin agama Kristen Coptic dari Alexandria.

Bila anda memasuki gereja ini maka anda dapat hiasan-hiasan indah disemua bagian dalam gereja. Dibagian depan terdapat mimbar yang ditunjang oleh 13 pilar yang mewakili Yesus bersama ke 12 murid Nya. Yang menarik dari ke  13  pilar tersebut adalah terdapat pilar yang berwarna hitam yang berarti Judas Isrkariot dan yang berwarna abu abu yang berarti Thomas.

Kebanyakan hiasan (icon) di dalam gereja ini berasal dari abad ke 8 bahkan ada yang berasal dari abad ke 5 dan 6 masehi.

Di dalam dari gereja ini terdapat ruangan yang dipersembahkan kepada Perawan Maria,  St. George dan Johanes  Pembaptis.


GEREJA ST. SERGIUS (ABU SERGA)

Diyakini oleh umat Kristen sebagai salah satu dari tempat tinggal Yesus, Maria dan Yosef selama berada dipengungsian di Mesir yang dikarenakan oleh kejaran pasukan raja Herodes yang ingin membunuh bayi laki-laki (Mat 2:13-15). Adapun sebenarnya keluarga Kudus (Yesus, Maria dan Yosef) selalu berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat yang lain selama kurang lebih 3 tahun di Mesir tetapi tempat ini merupakan tempat yang paling sering dikunjungi oleh para peziarah.

Gereja Kristen Coptic ini dibangun pada abad ke 8 masehi terletak di tengah benteng Babilon pada zama Romawi kuno pada saat itu. Keberadaan nama Abu Serga yang juga berarti St.Sergius kurang jelas dikarenakan ada 2 pendapat mengenai nama tersebut yang pertama merupakan seorang bangsa Mesir yang menganut agama Kristen yang dibunuh bersama ayah dan saudara perempuannya pada saat pembantaian umat Kristen oleh bangsa Romawi saat itu. Dan yang kedua ada pendapat lain mengenai St.Sergius ini yaitu berdasarkan cerita bahwa dia merupakan pembantu dari kaisar Romawi Maxmilian yang dimartir di Syria diawal abad ke 4 masehi.

Gereja ini berbentuk basilika dimana terdapat 2 baris tempat duduk di bagian tengah gereja. Terdapat 12 pilar yang diyakini sebagai simbol dari 12 murid Yesus. Pilar-pilar tersebut dibuat dari material yang berbeda seperti 10 pilar dibuat dari batu, 1 pilar dibuat dari marmer dan 1 pilar dibuat dari granit merah.

Gereja ini terdapat 3 ruang suci di sisi sebelah Timur, tiap ruang suci terdapat altar dan terdapat kubah kayu diatasnya dan ditopang oleh 4 tiang marmer.

Bagian terpenting dari gereja ini adalah gua di mana Keluarga Kudus pernah tinggal yang terdapat di bagian bawah gereja. Dan setiap tahun pada tanggal 1 Juni terdapat upacara di gereja ini untuk mengenang kedatangan Keluarga Kudus yang dirayakan oleh umat Kristen di dalam gua tersebut.


SINAGOGA BEN EZRA (BEN EZRA SYNAGOGUE)

Bangunan ini terletak di belakang gereja gantung (Hanging Church) dan dahulunya merupakan sebuah gereja juga. Bangunan gereja ini dahulu dijual kepada orang yahudi pada tahun 882 masehi guna membayar pajak kepada penguasa muslim pada saat itu.

Gereja ini dibeli oleh seorang yahudi yang bernama Abaraham Ben Ezra yang datang dari Jerusalem pada masa pemerintahan Ahmed Ibn Tulun seharga 20.000 dinar.

Sinagoga ini menjadi tempat ibadah atau ziarah bagi umat yahudi dari Afrika Utara dan rabi yang pernah mengajar di sana adalah Rabi Moses Maimonides pada saat dia berada di Cairo.

Bangunan ini terbagi 2 lantai masing-masing untuk pria di bagian bawah dan wanita di bagian atas dan dibagian tengah dari sinagoga ini terdapat bangunan kecil yang terbuat dari marmer dan berbentuk octagonal yang digunakan untuk meletakan torah.

Berdasarkan tradisi tempat ini diyakini sebagai tempat di mana dahulu bayi Musa diangkat dari air oleh permaisuri raja Firaun.


MARAH

Tempat ini adalah salah satu dari banyak tempat yang disinggahi oleh bani Israel dalam perjalanan menuju Tanah Perjanjian dari Mesir.

Setelah bani Israel menyeberangi laut Merah mereka mulai melintasi padang gurun Sinai yang terkenal dengan alamnya yang keras dimana air dan makanan sangat susah untuk ditemukan.

Pada suatu ketika ketika persediaan air sudah sangat menipis, bani Israel sudah merasa sangat kehausan maka mereka menemukan sumber air tetapi ketika mereka meminumnya air tersebut terasa pahit dan mereka memohon kepada Musa untuk memberikan air minum yang dapat diminum.

Lalu Musa mendapat perintah dari Tuhan untuk melemparkan sepotong kayu ke dalam air dan seketika air tersebut berubah menjadi manis hingga akhirnya dapat diminum oleh banyak orang (Kel 15:23-25); (Bil 33:8)

Lokasi dari tempat ini seperti tertulis didalam alkitab, setelah bani Israel melintasi padang gurun Shur mereka tiba di suatu tempat yang bernama Marah. Lokasi sebenarnya dari tempat ini memang tidak diketahui dengan pasti tetapi secara tradisi tempat ini dikenal sebagai Ain Harawah sumber air yang terasa asin yang berada di semenanjung Sinai dan berjarak kurang lebih 47 mil sebelah Tenggara dari terusan Suez.


ELIM

Tempat ini dikenal sebagai tempat istirahat dari bangsa Israel dalam perjalanan menuju Tanah Perjanjian setelah melewati Marah.

Seperti yang tertulis di dalam Alkitab (Kel 15:27); (Bil 33:9). Setelah mereka meninggalkan Marah maka tibalah mereka di suatu tempat yang bernama Elim di mana terdapat 12 mata air dan 70 pohon kurma.

Berdasarkan cerita di dalam Alkitab bahwa lokasi daripada Elim diantara Marah dan padang gurun Sin tidak jauh dari pesisir pantai sebelah Utara laut Merah. Ada kemungkinan tempat ini berada di titik Selatan di mana Bangsa Israel melintas dan sebelah Barat dari padang gurun Sin. Jadi dapat disimpulkan bahwa Elim berada di suatu tempat yang bernama Wadi Gharandel yang berupa oasis dan berjarak kurang lebih 100 km sebelah Tenggara dari terusan Suez.

Dan setelah bangsa Israel menetap selama 45 hari mereka melanjutkan perjalanan menuju gunung Sinai dengan melintasi padang gurun Sin.

REPHIDIM

Setelah bangsa Israel melintasi padang gurun Sin, tibalah mereka di suatu tempat yang bernama Rephidim dimana mereka tidak dapat menemukan sumber air minum. Lalu mereka bersungut-sungut kepada Musa lalu Musa mengetukan tongkatnya ke batu sesuai dengan perintah dari Tuhan, maka keluarlah air dari batu tersebut. (Kel 17:1-7).

Di tempat ini pula bangsa Israel harus bertempur melawan bangsa Amalek (Kel 17:8-16) dimana pertempuran ini dimenangkan oleh bangsa Israel.

Keberadaan tempat ini berada di suatu tempat yang bernama Wadi Feiran tidak jauh dari Wadi Esh-Sheikh. Dari Rephidim mereka melanjutkan perjalanan menuju padang gurung Sinai, ada kemungkinan mereka melintasi 2 tempat yaitu Wadi Solaf dan Wadi Esh-Sheikh yang kemudian tiba di padang Er-Rahah yang kemudian dikenal sekarang sebagai padang gurun Sinai.


ST. CATHERINE

Setelah melewati Marah, Elim dan Rephidim maka bangsa Israel tibalah di padang gurun Sinai (kel 19:2). Padang gurun Sinai berada di semenanjung Sinai yang memiliki luas 600.000 km.

Seperti tertulis di dalam alkitab bahwa perjalanan bangsa Israel menerima 10 perintah Allah di tempat ini (Kel 20:1-17).

Tempat dimana dahulu bangsa Israel menerima 10 perintah Allah yaitu di gunung Sinai yang berada di kawasan St. Catherine (Santa Katarina) dimana terdapat sebuah biara yang bernama Biara Santa Katarina (St. Catherine Monastery) yang merupakan biara bagi Kristen Ortodok.

Sejarah daripada biara ini berawal dari abad ke 4 masehi dimana Ratu Helena (ibunda Kaisar Konstantin yang agung) mendirikan sebuah kapel yang diberi nama kapel Semak Berapi (Burning Bush) dimana tempat tersebut diyakini sebagai tempat dahulu nabi Musa bertemu dengan Tuhan dalam wujud semak berapi (Kel 3:1-14). Dinding luar biara yang melindungi kapel tersebut dibuat pada zaman Byzantium pada tahun 527 dimana saat itu Kaisar Justinian berkuasa. Kemudian dilanjutkan dengan pembangunan gereja Transfigurasi pada tahun 560.

Biara ini dikelilingi oleh tembok yang tingginya mencapai 11 m dan tebal dindingnya 2,5 m. Tembok ini dibangun oleh kaisar Justinian pada abad ke 6 masehi dengan material dari batu granit. Lalu pembangunan tembok dilanjutkan oleh Napoleon untuk bagian atasnya dengan material yang sama tetapi dengan ukuran lebih kecil.

Semula biara Santa Katarina bernama biara Transfigurasi tetapi kemudian berubah menjadi biara Santa Katarina yang diilhami dari seorang penganut Kristen dari Alexandria Mesir yang bernama Katarina, dia wafat sebagai martir dimana kepala dan tangannya disimpan di dalam biara ini pada abad ke 10 masehi dan sejak itulah tempat ini menjadi tempat penting bagi kaum peziarah sejak zaman Byzantium hingga sekarang.


Tidak jauh dari biara Santa Katerina terdapat 2 gunung yaitu gunung Sinai (2.285 m) dan gunung Katerina (2.642 m). Banyak kaum peziarah yang datang ke St. Catherine untuk mendaki gunung Sinai seperti yang pernah dilakukan oleh nabi Musa dahulu dengan menggunakan unta atau berjalan kaki. Ada 2 jalur yang dapat dilalui oleh peziarah yaitu jalur yang lebih ringan tetapi lebih jauh dan jalur yang lebih berat tetapi lebih dekat. Untuk jalur yang lebih berat tepat berada di belakang biara dan diyakini sebagai jalur nabi Musa menuju puncak gunung Sinai dengan jumlah anak tangga kurang lebih 2.700 anak tangga.

Di puncak gunung Sinai terdapat 2 buah bangunan yaitu sebuah kapel yang dibangun pada zaman Byzantium dan mesjid karena umat Muslim juga menghormati nabi Musa. Pemandangan di puncak gunung Sinai sangat indah terutama pada saat matahari terbit.

Gunung yang berikutnya adalah gunung Katerina yang diyakini dahulu jasad Katerina dibawah oleh malaikat ke puncak gunung ini dan salah satu dari biarawan dari biara Semak Berapi bermimpi bahwa di puncak gunung tersebut terdapat sebuah harta karun yang merupakan perwujudan dari jasad Katerina. Di puncak gunung ini di tempat jasad Katerina ditemukan dibangun sebuah kapel yang kadang dikunjungi oleh biarawan dan kaum peziarah.